Lapor, Program PTSL di Tanete Riaja Bayar 250 Ribu 

    Lapor, Program PTSL di Tanete Riaja Bayar 250 Ribu 
    Gambar Ilustrasi

    BARRU - Program PTSL adalah suatu program yang digagas pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat untuk mengurus sertifikat tanah gratis.

    Program ini diketahui dijalankan oleh Kementerian ATR/BPN ini, bertujuan menanggulangi permasalahan sengketa maupun perselisihan atas tanah tidak bersertifikat.

    Saat ini program PTSL telah berjalan di sejumlah Desa di kabupaten Barru termasuk diantaranya Desa Mattirowalie.

    Namun kata gratis di kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan itu hanya tulisan saja, sejumlah masyarakat memasukkan berkas melalui orang yang ditunjuk oleh pihak panitia program PTSL.

    Di Desa Mattirowalie, masyarakat yang telah memasukkan berkas dan telah melakukan pengukuran tanah telah berbicara terbuka kepada jurnalis media ini.

    "Biayanya 250 ribu untuk ini dan itu, " kata salah seorang warga yang namanya enggan dimediakan, Kamis (8/3/2024).

    Masyarakat luluh memberikan dana pribadinya karena mereka tidak mengetahui program ini memiliki anggaran untuk program PTSL.

    "Anggaran proyek sertifikat gratis ini saya tidak tahu kalau ada, intinya rata semua dua ratus lima puluh ribu kita bayar tambah kita tanggung materainya, " tutupnya.

    Penting diketahui, Jika itu melanggar aturan yang tidak sesuai maka hal itu ditutup matakan karena merupakan kejahatan pungutan liar.

    (JNI)

    barru sulsel
    Warta.co.id

    Warta.co.id

    Artikel Sebelumnya

    Jelang Ramadhan, Kapolsek Soppeng Riaja...

    Artikel Berikutnya

    Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang I...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Apel Komandan Satuan Jajaran TNI Angkatan Udara 2024, Lanud Sultan Hasanuddin Terima Penghargaan Zona Integritas
    Kepala Bakamla RI Pimpin Makan Siang Bergizi Terhadap 2.500 siswa/i sekolah di seluruh Indonesia
    Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Irjen Yudhiawan Tabur 10 Ribu Benih Ikan

    Ikuti Kami